Selasa, 17 Juli 2012

Telur Puyuh, Manfaat Bagi Janin dan Lansia

Telur puyuh atau telur dari burung subspesies genus coturnix ini tidak begitu terkenal daripada telur ayam atau telur bebek. Telur burung yang terbang rendah ini, umumnya disajikan dengan cara direbus atau sebagai bahan campuran sayuran (hotplate kangkung, kimlo, dan sup), sambal kentang, atau sebagai isi bakso, tahu, dan siomay.

Ternyata, telur puyuh merupakan sumber protein terbaik, dimana kandungan proteinnya lebih tinggi dari telur ayam maupun telur bebek. Selain itu, setiap gram protein yang masuk akan dicerna di dalam tubuh secara sempurna.

1. Nutrisi Otak
Selain protein, lemak, vitamin, dan mineral, telur puyuh juga kaya akan kolin. Kolin berperan penting di dalam tubuh, terutama bagi perkembangan fungsi otak, karena fungsi kolin sebagai komponen asetikolin yang berfungsi sebagai pengantar sinyal saraf.

Sate telur puyuh [Foto: Istimewa]Sate telur puyuh [Foto: Istimewa]Asupan kolin yang cukup akan membantu kerja sinyal saraf pada otak, sehingga dapat memperkuat daya ingat anak-anak dan menghindari kepikunan pada orang lanjut usia. Namun kebutuhan kolin setiap orang berbeda-beda. Bagi, ibu-ibu yang sedang hamil dianjurkan banyak mengkonsumsinya untuk mendukung perkembangan otak janin.

Selain itu asupan kolin yang cukup pada saat kehamilan juga dapat mengurangi resiko kematian sel pada janin, yang berarti mengurangi kemungkinan bayi cacat dan keguguran. Begitu pula pada saat menyusui, dimaksudkan untuk mendukung perkembangan otak bayi secara optimal.
Penelitian yang dilakukan oleh Meck dan William (1999) menunjukkan bahwa untuk perkembangan janin yang optimal, pemberian makanan kaya kolin sebaiknya dilakukan pada umur kandungan 20-25 minggu hingga saat melahirkan.

Sup Telur Puyuh  [Foto: Istimewa]Sup Telur Puyuh [Foto: Istimewa]Mereka yang berada dalam usia produktif juga wajib mengonsumsi kolin untuk mempertahankan fungsi otak agar selalu bugar. Selain itu kolin juga dapat memperbaiki memori otak yang rusak akibat proses penuaan.

2. Melindungi Mata
Kuning telur dalam telur puyuh, mengandung senyawa Lutein dan Zeaksantin yang Secara ilmiah lutein dan zeaksantin yang dapat membantu melindungi mata dari kerusakan dengan cara memfilter sinar biru, terutama pada bayi dan anak-anak.

Menurut Bone dan kawan-kawan (1992), lutein dan zeaksantin berpotensi menyerap cahaya biru hingga 20-90 persen. Anak-anak sangat berpotensi terkena sinar biru yang berasal dari pancaran sinar matahari, layar TV atau pun computer dan sangat merugikan mata mereka. Jika hal tersebut berlangsung lama, sinar tersebut dapat menyebabkan kerusakan dan menimbulkan luka pada retina mata anak.

Burung puyuh terbang tak tinggi [Foto: Istimewa]Burung puyuh terbang tak tinggi [Foto: Istimewa]3. Mengandung Zat Anti Kanker
Beberapa penelitian menunjukkan, lutein dan zeaksantin juga baik untuk mereduksi resiko penyakit kanker dan tumor. Penelitian Voorrips dan kawan-kawan (2000), konsumsi lutein dan zeaksantin juga dapat berfungsi sebagai antioksidan karena kemampuannya untuk mencegah kerusakan DNA.

Penelitian yang dilakukan oleh Nishino dan kawan-kawan juga menunjukkan, tikus percobaan yang diberi konsumsi zeaksantin dapat mengurangi resiko terbentuknya tumor hingga empat kali lipat dibandingkan dengan tikus yang tidak diberi konsumsi zeaksantin.
Singkat kata, telur puyuh sangat dianjurkan untuk anak-anak yang sedang dalam tahap pertumbuhan ataupun ibu-ibu pada masa kehamilan dan menyusui. orangtua juga dianjurkan untuk mengonsumsi telur puyuh, asalkan tidak mempunyai kadar kolesterol tinggi atau menderita obesitas.
  http://www.tnol.co.id/wisata-kuliner/4342-telur-puyuh-manfaat-bagi-janin-hingga-pikun-lansia.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar