Telur puyuh
atau telur dari burung subspesies genus coturnix ini tidak begitu
terkenal daripada telur ayam atau telur bebek. Telur burung yang terbang
rendah ini, umumnya disajikan dengan cara direbus atau sebagai bahan
campuran sayuran (hotplate kangkung, kimlo, dan sup), sambal kentang,
atau sebagai isi bakso, tahu, dan siomay.
Ternyata, telur puyuh
merupakan sumber protein terbaik, dimana kandungan proteinnya lebih
tinggi dari telur ayam maupun telur bebek. Selain itu, setiap gram
protein yang masuk akan dicerna di dalam tubuh secara sempurna.
1. Nutrisi Otak
Selain
protein, lemak, vitamin, dan mineral, telur puyuh juga kaya akan kolin.
Kolin berperan penting di dalam tubuh, terutama bagi perkembangan
fungsi otak, karena fungsi kolin sebagai komponen asetikolin yang
berfungsi sebagai pengantar sinyal saraf.
Asupan
kolin yang cukup akan membantu kerja sinyal saraf pada otak, sehingga
dapat memperkuat daya ingat anak-anak dan menghindari kepikunan pada
orang lanjut usia. Namun kebutuhan kolin setiap orang berbeda-beda.
Bagi, ibu-ibu yang sedang hamil dianjurkan banyak mengkonsumsinya untuk
mendukung perkembangan otak janin.
Selain itu asupan kolin yang
cukup pada saat kehamilan juga dapat mengurangi resiko kematian sel pada
janin, yang berarti mengurangi kemungkinan bayi cacat dan keguguran.
Begitu pula pada saat menyusui, dimaksudkan untuk mendukung perkembangan
otak bayi secara optimal.
Penelitian yang dilakukan oleh Meck dan William (1999) menunjukkan
bahwa untuk perkembangan janin yang optimal, pemberian makanan kaya
kolin sebaiknya dilakukan pada umur kandungan 20-25 minggu hingga saat
melahirkan.
Mereka
yang berada dalam usia produktif juga wajib mengonsumsi kolin untuk
mempertahankan fungsi otak agar selalu bugar. Selain itu kolin juga
dapat memperbaiki memori otak yang rusak akibat proses penuaan.
2. Melindungi Mata
Kuning
telur dalam telur puyuh, mengandung senyawa Lutein dan Zeaksantin yang
Secara ilmiah lutein dan zeaksantin yang dapat membantu melindungi mata
dari kerusakan dengan cara memfilter sinar biru, terutama pada bayi dan
anak-anak.
Menurut Bone dan kawan-kawan (1992), lutein dan
zeaksantin berpotensi menyerap cahaya biru hingga 20-90 persen.
Anak-anak sangat berpotensi terkena sinar biru yang berasal dari
pancaran sinar matahari, layar TV atau pun computer dan sangat merugikan
mata mereka. Jika hal tersebut berlangsung lama, sinar tersebut dapat
menyebabkan kerusakan dan menimbulkan luka pada retina mata anak.
3. Mengandung Zat Anti Kanker
Beberapa
penelitian menunjukkan, lutein dan zeaksantin juga baik untuk mereduksi
resiko penyakit kanker dan tumor. Penelitian Voorrips dan kawan-kawan
(2000), konsumsi lutein dan zeaksantin juga dapat berfungsi sebagai
antioksidan karena kemampuannya untuk mencegah kerusakan DNA.
Penelitian
yang dilakukan oleh Nishino dan kawan-kawan juga menunjukkan, tikus
percobaan yang diberi konsumsi zeaksantin dapat mengurangi resiko
terbentuknya tumor hingga empat kali lipat dibandingkan dengan tikus
yang tidak diberi konsumsi zeaksantin.
Singkat kata, telur puyuh sangat dianjurkan untuk anak-anak yang
sedang dalam tahap pertumbuhan ataupun ibu-ibu pada masa kehamilan dan
menyusui. orangtua juga dianjurkan untuk mengonsumsi telur puyuh,
asalkan tidak mempunyai kadar kolesterol tinggi atau menderita obesitas.
http://www.tnol.co.id/wisata-kuliner/4342-telur-puyuh-manfaat-bagi-janin-hingga-pikun-lansia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar